Rabu, 03 Desember 2008

Realistic Mathematics Education (RME)

Realistic Mathematics Education (RME) dalam istilah Indonesia dikenal dengan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa (Gravemeijer, 1994). Upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa (Slettenhaar, 2000). Prinsip penemuan kembali dapat diinspirasi oleh prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan proses penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi.

18 komentar:

  1. Teori belajar mengajar dalam pendidikan metetatika memang tidak bisa terlepas dari acuan yang harus dikaitkan dengan realita dan matematika juga merupakan aktivitas manusia. Hal ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga sangat dibenarkan bahwa matematika adalah ilmu pasti. Namun walau begitu saya sangat tidak sependapat dengan pendapat Slettenhaar yang menyatakan bahwa matematika tidak mengacu pada realita tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa. Karena dalam belajar matematika siswa akan lebih mudah menerima pelajaran dengan praktik langsung untuk di terapkan di dunia nyata dari pada hanya membayangkan saja.

    BalasHapus
  2. Teori belajar mengajar dalam pendidikan metetatika memang tidak bisa terlepas dari acuan yang harus dikaitkan dengan realita dan matematika juga merupakan aktivitas manusia. Hal ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga sangat dibenarkan bahwa matematika adalah ilmu pasti. Namun walau begitu saya sangat tidak sependapat dengan pendapat Slettenhaar yang menyatakan bahwa matematika tidak mengacu pada realita tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa. Karena dalam belajar matematika siswa akan lebih mudah menerima pelajaran dengan praktik langsung untuk di terapkan di dunia nyata dari pada hanya membayangkan saja.

    BalasHapus
  3. Realisme Mathematics Education ( RME )
    Saya sangat setuju dengan Realisme Mathematics Education ( RME ) yang merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika, yang tentunya dikaitkan dengan realita, harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Namun, saya tidak sependapat dengan teori SLETTENHAAR yang menyatakan bahwa “matematika tidak mengacu pada realita tetapi mengacu pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa” karena matematika adalah ilmu pasti dan tidak bisa dengan dibayangkan saja.



    dibuat oleh :
    nama : iwan setiyono ^_^
    nim : 292008627
    kelas : A

    BalasHapus
  4. saya setuju dengan Realistic Mathematics Education (RME) Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Ilmu matematika harus dekat atau dikenalakan dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Karena matematika ilmu yang mempelajari tenteng permasalahan ekonomi dan penalaran. Dan dalam kehidupan manusia, manusia tidak luput dengan masalah perekonomian ( keuangan) dan masalah penalaran. Atau dapat dikatakan ilmu Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan kehidupan manusia.dengan pembekajaran matematika diharapkan dapat mempeljari berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa. Prinsip penemuan kembali dapat diinspirasi oleh prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan proses penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi.


    nama: Monik Pamungkas Wijayanto
    nim : 292008634
    kls : A trem

    BalasHapus
  5. Menurut saya RME, walaupun dalam kosepnya RME menyatakan bahwa dalam belajar matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari, tetapi dalam paragraf tersebut disebutkan bahwa realistik dimagsudkan tidak mengacu pada realita nyata tetapi pada suatu yang dapt dibayangkan oleh siswa ( Slettenhaar, 2000) dan saya tidak sependapat dengan pernyataan tersebut karena dalam belajar metematika siswa tidak bisa hanya dengan membayangkan saja tetapi harus dengan praktik-praktik nyata.

    BalasHapus
  6. Menurut saya walaupun RME mengacu pada pendapat freudental yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktifitas manusia,ini berarti matematika harus dekat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.Tetapi saya tidak sependapat dengan Slattenhar,2000 kalau matematika dimaksudkan tidak mengacu pada realita tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan karena pelajaran matematika tidak hanya bisa dibayangkan saja tetapi harus dengan pmbuktian,kebenaran atau juga dengan dipraktikan,misalnya dengan menggunakan alat peraga.

    BalasHapus
  7. Menurut saya,saya tidak sependapat dengan pernyataan slettenhaar,2000.Dia mengatakan bahwa pelajaran matematika dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dibayangkan oleh siswa.Matematika selalu berhubungan dengan angka dan dalam menyelesaikan soal matematika tidak bisa hanya dibayangkan saja tetapi dengan menggunakan kebenaran,misalnya alat peraga.

    BalasHapus
  8. Teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika memang tidak bisa lepas dari acuan yang dikaitkan dengan realita dan matematika juga merupakan aktivitas manusia.
    Ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga sangat dibenarkan bahwa matematika adalah ilmu pasti namun saya tidak sependapat dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slettenhaar yang menyatakan bahwa metematika tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan oleh siswa.

    BalasHapus
  9. Menurut saya RME, walaupun dalam konsepnya RME menyatakan bahwa dalam belajar matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari tetapi, dalam paragraf tersebut desebutkan bahwa realistik dimagsudkan tidak mengacu pada realitas nyata, tetapi pada suatu yang dapat dibayangkan oleh siswa (Slettenhaar, 2000), dan saya tidak sependapat dengan pernyataan tersebut karena dalam belajar matematika siswa tidak bisa hanya dengan membayangkan saja tetapi harus dengan praktik-praktik untuk diterapkan didunia nayata.

    BalasHapus
  10. saya sependapat jika RME itu menyatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia.
    Disini dimagsudkan bahwa matematika sesuatu yang nyata, pasti, realistis dan memang matematika itu selalu berhubungan dengan menusia. matematika dengan aktivitas manusia tidak dapat dilepaskan. dalam aktivitas manusia pasti ada hubungannya dengan matematika apapun itu. jadi matematika itu harus dekat dengan anak dan relavan dengan kehidupan nyata sehari-hari.

    BalasHapus
  11. saya setuju dengan teori RME dengan cara mengkaitkan matematika dengan realita kehidupan sehari-hari. dengan begini anak didik akan lebih mudah untuk mempelajari matematika karena mereka dapat menerapkan konsep yang ada dalam matematika ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
    selain itu pembelajaran menjadi tidak membosankan karena mereka dapat bermain sambil belajar matematika.

    BalasHapus
  12. jika matematika merupakan aktivitas manusia,berarti waktu kita berjalan,makan,minum dll itu merupakan matematika dunk...............................................................

    BalasHapus
  13. Nama:Manggaranti
    Nim:292008643
    Kelas:A
    Know Mathematic,Acording to me mathematic is an enjoyble lecture,but because there are some assignments with dificult process,so they make same one late from tecnology I also face i But ut's great,I must be study along because it.Exactl, the assignment sistem is not efective. because the scholar/ student only send the assignment by copy paste.

    BalasHapus
  14. Nama:Manggaranti
    Nim:292008643
    Kelas:A
    Jika matematika merupakan aktifitas manusia,berarti pas kita jalan, makan, minum dan yang lainnya berarti kita bermatematika donk........

    BalasHapus
  15. REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
    Memang benar, kalau matematika sangat erat hubunganya dengan anak dalam kehidupan sehari-hari. Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia merupakan pendapat yang benar. Matematika memang harus dikaitkan dengan aktifitas anak dengan kehidupan sehari-hari agar pembelajaran matematika dapat berjalan dengan efektif efisien dan anak dapat secara cepat memahami pembelajaran matematika tersebut.Bukan hanya dapat memahami saja, tapi anak diharapkan dapat menerapkan pembelajaran matematika tersebut dalam kehidupanya. Misalnya saja saat anak membeli buku dengan harga 2000 sedangkan anak tersebut membayar buku tersebut dengan uang 5000, anak harus bisa menghitung uang kembalian yang harus dia terima.
    Sedangkan untuk penemuan kembali, anak perlu dibantu dengan orang yang lebih dewasa darinya yang mempunyai pengetahuan lebih tentang matematika. Agar hasil penemuan yang dihasilkan anak tidak salah dengan teori dan konsep matematika yang sudah ada.

    BalasHapus
  16. REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
    Memang benar, kalau matematika sangat erat hubunganya dengan anak dalam kehidupan sehari-hari. Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia merupakan pendapat yang benar. Matematika memang harus dikaitkan dengan aktifitas anak dengan kehidupan sehari-hari agar pembelajaran matematika dapat berjalan dengan efektif efisien dan anak dapat secara cepat memahami pembelajaran matematika tersebut.Bukan hanya dapat memahami saja, tapi anak diharapkan dapat menerapkan pembelajaran matematika tersebut dalam kehidupanya. Misalnya saja saat anak membeli buku dengan harga 2000 sedangkan anak tersebut membayar buku tersebut dengan uang 5000, anak harus bisa menghitung uang kembalian yang harus dia terima.
    Sedangkan untuk penemuan kembali, anak perlu dibantu dengan orang yang lebih dewasa darinya yang mempunyai pengetahuan lebih tentang matematika. Agar hasil penemuan yang dihasilkan anak tidak salah dengan teori dan konsep matematika yang sudah ada.

    BalasHapus
  17. REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
    Memang benar, kalau matematika sangat erat hubunganya dengan anak dalam kehidupan sehari-hari. Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia merupakan pendapat yang benar. Matematika memang harus dikaitkan dengan aktifitas anak dengan kehidupan sehari-hari agar pembelajaran matematika dapat berjalan dengan efektif efisien dan anak dapat secara cepat memahami pembelajaran matematika tersebut.Bukan hanya dapat memahami saja, tapi anak diharapkan dapat menerapkan pembelajaran matematika tersebut dalam kehidupanya. Misalnya saja saat anak membeli buku dengan harga 2000 sedangkan anak tersebut membayar buku tersebut dengan uang 5000, anak harus bisa menghitung uang kembalian yang harus dia terima.
    Sedangkan untuk penemuan kembali, anak perlu dibantu dengan orang yang lebih dewasa darinya yang mempunyai pengetahuan lebih tentang matematika. Agar hasil penemuan yang dihasilkan anak tidak salah dengan teori dan konsep matematika yang sudah ada.

    BalasHapus
  18. REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION

    Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang berhitung. Dengan mempelajari matematika kita bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, anak bisa membaca waktu kapan dia harus bangun dan mempersiapkan peralatan yang akan dibawa karena dia pernah menerima pembelajaran matematika sehingga dia bisa menerapkannya dalam kehiupan sehari-hari.
    Pembelajaran matematika di SD merupakan pembelajaran matematika dasar yang memerlukan alat peraga sebagai contoh agar dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk dapat memahami pembelajaran matematika. Menghilangkan ketakutan siswa terhadap matematika yang dipikirnya sebagai momok yang menakutkan.
    Pembelajaran matematika tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari oleh karena itu matematika selalu ada dalam setiap tingkatan sekolah.

    BalasHapus